Kamis, 15 November 2012

Filosofi hidup tentang air


Air merupakan unsur terpenting dalam kehidupan. tak ada yang seorangpun yang mampu hidup tanpa air, kecuali atas izinNya. bisa saja kita berhari-hari memberi asupan tubuh dengan makanan saja. Tapi yang terjadi justru kerongkongan kering, panas dalam, dehidrasi akut, dan lain-lain. Namun agaknya bisa saja kita hidup beberapa hari dengan hanya mengandalkan air saja. Karena sudah menjadi sunnatullah bahwa metabolisme tubuh kita sangat membutuhkan bantuan air. Air pulalah yang dapat dijadikan perantara untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Dengan memberikan kata-kata do'a dan kata kata yang baik kristal air akan menjadi bagus dan itu mungkin yang memerantarai kesembuhan penyakit itu. Namun, dari semua itu yang menjadi sebuah peringatan adalah Siapakah arsitek hebat yang mampu menciptakan air itu sendiri?. Dialah Allah SWT, Tuhan kita, Yang Maha Esa, Maha Pemurah, dan 99 asma lainnya.

"Tidakkah kamu melihat bahwa Allah menjadikan awan bergerak perlahan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatan olehmu hujan keluar dari celah-celahnya, dan Allah juga menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakannya butiran-butiran es itu kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya dan dihindarkan dari siapa saja yang dikehendaki-Nya, kilauan kilat awan itu hampir menghilangkan penglihatan.” (QS: An-Nur : 43)
“Dan pada pergantian malam dan siang dan hujan yang diturunkan Allah dari langit lalu dihidupkanNya dengan air hujan itu bumi sesudah matinya; dan pada perkisaran angin terdapat pula tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berakal”. (Q.S. Al-Jatsiyah : 5 )
“Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum. Kamukah yang menurunkannya dari awan ataukah Kami yang menurunkan?Kalau Kami kehendaki niscaya Kami jadikan dia asin, maka mengapakah kamu tidak bersyukur?”(Q.S. Al-Waaqi’ah : 68-70 ).
Dengan dalil diatas, hanya orang bodohlah yang berbuat kesia-siaan dalam pemanfaatan air. Karena mau minum pakai apa anak cucu kita bilamana kita mamubazirkan air. 
Berkat penciptaan Allah atas air itu pulalah, ia menjadikan beberapa petuah hidup tentang filosofi air. Diantaranya adalah sebagai berikut:
1. aliran air
air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah. maknanya dalam kehidupan ini kita pasti akan melalui likaliku hidup yang kadang dapat membuat kita tersenyum, sedih, tertawa, dan menangis. Jangan belaku sok, sombong, takabur hingga melupakan hakikat asal penciptaan kita, yang hanya dari tanah liat yang hitam. kita harus mampu memperlakukan semua makhluk Allah sesuai kodratnya, tanpa membeda-bedakan fisiknya. 
2. Air memberi tekanan
sifat air kedua adalah air memberi tekanan ke segala arah. maknanya dalam hidup ini, jangan merasa masalah hidup yang menghimpit dan menekan kita, menjadikan kita stress, frustasi, galau, dsb. Justru yang harus kita lakukan adalah menekan perasaan buruk tersebut dan anggap bahwa hidup memang sunnatullahnya seperti itu. karena dengan masalah dan cobaan yang Dia berikan, menjadi sebuah batu loncatan bagi kita untuk menjadi hambanya yang lebih tinggi derajatnya. dan sebuah sunnatullah bahwa hidup itu penuh dengan masalah, bukan hidup (mati) jika tidak mengalami suatu permasalahan hidup. 
3. Tenang dan mendatar 
sifat ini filosofinya nyambung dengan poin kedua. maknanya masalah yang menghinggapi kita, seyogyanya kita hadapi dengan pikiran dingin (tenang) dan senantiasa berserah diri kepada Allah. Serta dengan sikap 'mendatar', bekerja sama dengan segenap manusia/teman yang dapat meringankan dan menjawab permasalahan kita. Sehingga hablumminallah dan Habblumminannas dapat kita raih.
4. Kapilaritas
sifat inilah yang dapat menjadi pelajaran hidup yang mulia, yakni, dalam hidup kita harus menyerap hikmah dibalik segala peristiwa yang kita jalani. Dalam proses penyerapan ini, kita harus mampu mentafakuri hidup. Amalan apa yang kita bawa nanti jika malaikat maut sewaktu-waktu dapat menghampiri kita?. pertanyaan seperti inilah yang harus kita fikir dan serap dalam setiap detik. Sehingga hikmah hidup dapat kita peroleh.
5. Melarutkan benda tertentu
pelajaran hidup yang dapat kita ambil dari sifat air kelima ini adalah bahwa sebagai manusia yang beriman kita harus mampu mengajak orang lain untuk berbuat kebaikan. sehingga awalnya buruk menjadi baik, awalnya baik menjadi semakin lebih baik. Melarutkan berbagai manusia dengan berbagai karakteristiknya (baik dan buruk) untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi. Manusia seperti inilah yang kita cari, karena omongan, perilaku, dan gerak-geriknya tiap saat menyiratkan dakwah. Dan muara dakwah itu sendiri, untuk mencari keridhoan Allah.

semoga dari filosofi air tersebut, dapat menjadi pelajaran hidup bagi kita semua., dan semoga bermanfaat. Wallahu a'lam bisshowab. [Ifan Alkuripani]

0 komentar:

Posting Komentar